
Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), periode 2024-2029 Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, menyoroti gaya hidup hedon yang semakin marak di kalangan generasi muda akibat terpapar standar hidup media sosial. Termasuk anak muda di Kota Samarinda.
Ia melihat fenomena ini sebagai tantangan serius yang dapat menghambat potensi generasi muda. Menurutnya banyak anak muda di Kota Samarinda, yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain media sosial, atau nongkrong tak kenal waktu dan melakukan aktivitas yang kurang bermanfaat.
“Anak muda di Kota Samarinda itu enggak semua hedon, tapi banyak, hampir semua. karena standar hidupnya Tiktok dan Instagram,” ujar Afif.
Sementara standar hidup yang ditampilkan dalam media sosial baik Tiktok, Instagram, maupun media sosial tidak dapat menggambarkan secara keseluruhan realitas kehidupan yang sebenarnya, bahkan sering kali memberikan tekanan yang tidak realistis bagi anak muda.
Afif mengajak generasi muda di Kota Samarinda untuk lebih fokus pada pengembangan diri dan berkontribusi bagi masyarakat. Politisi muda ini mendorong generasi muda untuk mengeksplorasi minat dan bakat, serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan positif.
Terlebih jika anak muda yang belum mandiri secara finansial dan masih mengandalkan orang tua. Afif mengajak anak muda untuk mengubah gaya hidup, dengan mulai bergerak, banyak belajar, dan punya mimpi untuk diraih. Sebab nantinya anak muda akan menjadi generasi penerus di masa mendatang.
“Boleh rebahan, tapi ketika bangkit bisa membangun Indonesia kan nggakpapa, jangan sampai rebahan, bangun-bangun hedon. Jangan sampai yang ditanya saat nongkrong mobilnya apa sepatunya apa,” tambahnya.
“Dan jadikan Indonesia Emas 2045 jadi kenyataan bukan jadi Indonesia lemas,” pungkasnya. (ADV)