
Samarinda – Masalah banjir yang sering melanda kawasan Samarinda Seberang terus menjadi keluhan utama warga setempat. Meskipun sudah ada upaya dari Pemerintah Kota Samarinda untuk melakukan normalisasi sungai, hal ini dinilai belum efektif dalam mengatasi persoalan banjir yang semakin memburuk setiap kali hujan turun. Hal ini disampaikan oleh Andi Satya Adi Saputra, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, yang menerima aspirasi warga RT 3 setempat.
Menurut Andi, normalisasi yang dilakukan pemerintah selama ini belum menyentuh seluruh area yang dibutuhkan, terutama di bagian hilir sungai yang dinilai menjadi salah satu titik utama penyebab banjir.
“Warga menginginkan agar normalisasi ini tidak hanya dilakukan di bagian tertentu, tetapi juga harus dilanjutkan hingga sekitar Jembatan Mahakam,” ujar Andi, Minggu (17/11/24).
Menurutnya, Jembatan Mahakam merupakan area krusial yang berperan besar dalam mengurangi potensi banjir di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut mencerminkan keprihatinan warga terhadap kondisi infrastruktur sungai yang belum optimal. Andi menegaskan, jika normalisasi hanya dilakukan pada segmen tertentu dan tidak mencakup seluruh sungai, terutama bagian hilir yang lebih rendah, maka banjir akan terus terjadi.
“Jika normalisasi hanya dilakukan sebagian, sementara bagian hilir tidak ditangani, masalah banjir tidak akan selesai,” tambahnya.
Andi juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur yang lebih baik sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ia percaya bahwa dengan infrastruktur yang memadai, kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut juga akan meningkat.
“Infrastruktur yang baik akan mendukung perkembangan masyarakat dan daerah, sehingga masalah seperti banjir dapat ditangani lebih efektif,” katanya.
Dengan adanya usulan ini, diharapkan Pemerintah Kota Samarinda dapat mempertimbangkan perluasan normalisasi sungai agar penanganan banjir di Samarinda Seberang dapat lebih komprehensif dan tuntas. (ADV)