
Samarinda – Beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkapkan rencananya untuk menggandeng pihak ketiga untuk mengelola Hotel Atlet yang terletak di kompleks Stadion Gelanggang Olahraga (GOR) Kadrie Oening Sempaja. Aset milik Pemerintah Provinsi Kaltim yang telah lama terbengkalai.
Merespons itu, Anggota DPRD Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin, memberikan dukungan penuh terhadap rencana Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk menyerahkan pengelolaan Hotel Atlet kepada pihak ketiga. Menurutnya, langkah ini merupakan solusi strategis untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah yang selama ini kurang maksimal.
Ia berpendapat bahwa pemerintah daerah seringkali kesulitan dalam mengelola aset-aset besar seperti hotel dan stadion karena keterbatasan sumber daya dan anggaran. “Pengelolaan aset lain, contohnya stadion Palaran. Ketika saya datang ke sana nonton perhelatan PON itu sangat luar biasa megahnya. Tetapi kemarin ketika beberapa tahun lewat itu menyedihkan dan miris kita melihatnya. Pemerintah lebih mudah membangun daripada mengelola,” ujar Fuad.
Jika Hotel Atlet bakal dikelola oleh pihak ketiga, menurut Fuad, Hotel Atlet tak hanya terurus, tapi juga kualitasnya dapat meningkatkan dan bisa keberlanjutan. Bahkan bisa menjadi sumber baru pendapatan daerah. Fuad yakin bahwa dengan melibatkan pihak swasta, Hotel Atlet dapat dikelola secara lebih profesional dan efisien.
Pihak ketiga yang memiliki pengalaman di bidang perhotelan diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan, menarik lebih banyak pengunjung, dan pada akhirnya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut Fuad, ini adalah langkah yang tepat untuk memaksimalkan potensi Hotel Atlet sebagai aset daerah. Selain itu, pengelolaan oleh pihak ketiga juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan.
“Kalau dikelola pihak ketiga tentu ada target. Kalau ada target pasti Insyaallah bisa meningkatkan PAD.”
Ke depan Fuad berharap, Hotel Atlet tak hanya diperuntukkan atlet di Kaltim saja. Tetapi juga dapat menyokong ketersediaan hotel di Kota Samarinda dan menjadi alternatif tujuan investor dan wisatawan.
“Tentu ini kan menjadi salah satu tambahan hotel yang sekarang mungkin keberadaannya terbatas,” pungkasnya. (ADV)