Samarinda – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Samarinda kembali menjadi sorotan, kali ini dari Anggota DPRD Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin. Ia mengungkapkan, salah satu faktor utama yang memperburuk kondisi tersebut adalah maraknya penjualan BBM secara eceran tanpa izin di wilayah itu.
“Meskipun sudah ada regulasi yang mengatur distribusi BBM, baik subsidi maupun nonsubsidi, sejumlah pihak tidak bertanggung jawab justru memanfaatkan situasi untuk meraih keuntungan pribadi,”“Regulasi yang ada bertujuan agar BBM sampai ke tangan masyarakat yang berhak. Namun kenyataannya, ada saja pihak-pihak yang mengabaikan aturan ini,” ungkap Fuad, Kamis (7/11/24).
Menurutnya, praktik ilegal seperti penimbunan dan penjualan BBM secara eceran oleh pedagang tanpa izin telah membuat distribusi BBM tidak merata dan terbatas, khususnya di Samarinda. Akibatnya, pasokan BBM sering kali tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.
Fuad juga menilai, bahaya keselamatan yang ditimbulkan oleh keberadaan pedagang BBM eceran. Karena penyimpanan bahan bakar yang tidak sesuai dengan standar dapat menyebabkan risiko kebakaran yang membahayakan warga.“Ini bukan hanya masalah pasokan, tetapi juga soal keselamatan. Penyimpanan BBM yang sembarangan berpotensi memicu bencana,” ujarnya.
Menurutnya, penegakan hukum yang kuat sangat diperlukan untuk menghindari bahaya dan memastikan keamanan masyarakat. “Pemerintah harus memastikan bahwa setiap tahapan distribusi BBM memenuhi standar keselamatan yang ketat,” tandasnya. (ADV)