Penurunan Kualitas Pendidikan di Indonesia, Anggota DPRD Kaltim Soroti Kasus Siswa Kelas 6 yang Belum Bisa Membaca

Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Darlis Pattalongi, menyoroti banyaknya temuan siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) yang belum mampu membaca. Belakangan fenomena ini cukup mencolok, menurutnya, menandakan adanya masalah serius dalam sistem pendidikan di daerah.
“Pertama ada sesuatu yang salah dalam kurikulum kita barangkali kan. Karena itu kita harus melihat secara detail bagaimana proses pembelajaran kita,” ujar Darlis.

Jika pada kelas 6 SD baru ketahuan belum bisa membaca, sementara itu merupakan tahun terakhir pada jenjang sekolah dasar dan akan berlanjut ke sekolah menengah, Darlis menilai bahwa ada kegagalan dalam mengidentifikasi dan mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.

“Sayang sekali sudah kelas 6 belum mengenal huruf, itu bagaimana kok bisa naik kelas? Berarti ada sesuatu kealpaan di situ, bagaimana bisa mengikuti ujian, seharusnya dari kelas 1 sudah diidentifikasi,” imbuhnya.

Menurut Darlis, sekolah seharusnya lebih proaktif dalam mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hal ini penting agar dapat diberikan penanganan yang tepat sejak dini.

“Perlu ada perlakuan khusus untuk siswa seperti itu. Apakah mungkin ada gangguan mental atau apa kan gitu. Sehingga harus dapat perlakuan yang khusus. Kasihan dong umurnya bertambah tapi kemampuan masih seperti pra sekolah,” tegasnya.

Darlis menyoroti pentingnya evaluasi terhadap sistem pembelajaran yang berlaku saat ini. Ia meminta agar dilakukan kajian mendalam untuk mencari tahu akar permasalahan yang menyebabkan masih banyak siswa yang kesulitan dalam membaca dan berhitung.

“Lalu ada yang harus disempurnakan, secara spesifik perhatian sekolah kepada siswanya. Karna tidak bisa digeneralisir, seolah semua siswa menjadi satu kesatuan dalam sekolah itu,” kata Darlis.

Lebih lanjut, Darlis menekankan pentingnya perhatian individu terhadap setiap siswa. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda pula. (ADV)