
Samarinda – Seorang dokter yang terjun ke politik, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Satya Adi Saputra melihat implementasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) masih belum maksimal.
Hal itu tampak dari kondisi di masyarakat, masih banyak para perokok aktif yang melakukan aktivitas merokok di sembarang tempat. Seperti di ruang publik hingga ketika berkendara. Menurut dokter Adi, kesadaran masyarakat masih sangat kurang.
Menurut Andi Satya Adi Saputra, penyebab masih banyak yang merokok sembarangan, karena Perda KTR pun belum tersosialisasikan dengan baik, masyarakat masih banyak yang belum mengetahui adanya perda tersebut.
Dia mendong Pemprov Kaltim untuk mengambil langkah sosialisasi Perda KTR dengan massif kepada masyarakat. Sebab jika masih banyak yang merokok sembarangan, dan terpapar pada anak-anak dan ibu hamil, dapat meningkatkan angka stunting di Kaltim.
“Setiap perda harus tersosialisasikan dengan baik. Kalaupun sudah kesadaran masyarakat masih kurang. Harus ada edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat.”
Baginya, isu kesehatan berkaitan dengan KTR akan ikut menjadi perhatiannya. Andi akan ikut mengawal implementasi Perda KTR. Berharap anggota dewan lain juga dapat ikut membantu memberi perhatian pada isu kesehatan satu ini.
Selain itu, dalam hal sosialisasi, Adi berjanji berjanji akan ikut berpartisipasi untuk mensosialisasikan perda KTR dalam kesempatan ketika bertemu dengan masyarakat, misalnya dalam sosialisasi peraturan daerah.
“Saya akan angkat perda KTR agar bisa tersosialisasikan ke masyarakat. Mengawal isu kesehatan, semoga bisa lebih protektif terhadap ibu dan anak, karena generasi emas 2045 dimulai sat ini, termasuk yang belum lahir.”
“Yang masih merokok, diimbau untuk tidak merokok sembarangan. Toleransilah kalu ada ibu hamil, anak-anak dan orang yang tidak merokok di sekitar,” pungkasnya. (ADV)