Jembatan Pela Masih Mangkrak Penghambat Pengembangan Wisata, Samsun Desak Pemerintah Segera Rampungkan

Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Muhammad Samsun, ikut menyoroti permasalahan mangkraknya pembangunan Jembatan Pela di Kutai Kartanegara. Proyek infrastruktur yang telah dimulai sejak tahun 2001 ini dinilai sangat penting untuk meningkatkan konektivitas dan membuka potensi wisata di Desa Pela.

Desa Pela memiliki potensi wisata yang sangat besar, namun sayangnya terkendala oleh kurangnya aksesibilitas. Samsun menyayangkan jembatan Pela yang seharusnya menjadi penghubung vital antar kecamatan justru terbengkalai. Jembatan itu diproyeksikan jadi penghubung Kecamatan Kota Bangun, Muara Wis dan Muara Muntai.

Samsun menjelaskan bahwa lambatnya penyelesaian proyek ini disebabkan oleh belum terselesaikannya pembangunan jalan penghubung menuju jembatan. Kondisi ini sangat disayangkan, mengingat Desa Pela pada tahun 2022 berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

“Dengan adanya akses yang baik, Desa Pela dapat lebih mudah dijangkau oleh wisatawan. Ini akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat setempat,” tambah Samsun.

Samsun menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk segera mencari solusi atas permasalahan ini. Dirinya akan mengajak pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten untuk duduk bareng. Mengingat aksesibilitas merupakan aspek yang sangat penting di setiap daerah.

“Saya berharap pemerintah dapat segera mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini. Pembangunan Jembatan Pela bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga investasi untuk masa depan masyarakat Kaltim,” tegas Samsun.

“Karena sebagai akses pertumbuhan ekonomi, akses jalan perlu untuk ditingkatkan” tandasnya. (ADV)