Anggota DPRD Kaltim Imbau Masyarakat Jaga Cinta Tanah Air di Era Digital

Samarinda – Pada masa era digital yang semakin pesat, di mana informasi antar daerah dan antar negara tidak lagi terbatas. Pengetahuan dan informasi dari daerah lain atau negara lain dengan begitu mudah dan cepat untuk diakses. Hal itu dinilai dapat mengancam nilai-nilai kecintaan terhadap tanah air di masyarakat.

Anggota DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Darlis, ikut menyoroti potensi adanya degradasi nilai-nilai cinta tanah air, nilai kebangsaan, hingga pengetahuan akan nilai budaya dan identitas dari negara sendiri yakni Indonesia. Akibat arus cepatnya pertukaran informasi tersebut.

“Jarak antar negara kan sudah tidak ada lagi, tetapi kita tidak boleh lupa dengan tanah air. Jangan sampai dengan adanya teknologi informasi sehingga sekat negara hilang eh rasa cinta juga menjadi hilang itu tidak boleh terjadi masyarakat,” ujar Darlis.

Darlis mengungkapkan kekhawatirannya akan semakin lunturnya nilai-nilai budaya lokal dan nasional di tengah derasnya arus globalisasi. Kemudahan akses terhadap berbagai konten digital, termasuk media sosial, membuat generasi muda semakin terpapar budaya asing yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Agar anak-anak saat ini tidak semakin jauh dalam mengenal identitas bangsanya sendiri, Darlis mendorong masyarakat utamanya orang tua untuk dapat mendidik anak-anak dengan nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal. Sebab keluarga merupakan ruang pertama pembentukan karakter dan jati diri.

Orang tua perlu memberikan contoh yang baik dan mengajarkan nilai-nilai luhur kepada anak-anak sejak dini. Termasuk menciptakan lingkungan yang kondusif dengan akses yang lebih mudah terhadap konten-konten positif yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila juga diperlukan.

Menurut Darlis, dengan menanamkan rasa cinta tanah air sejak kecil, termasuk nilai-nilai kebudayaan, kesopanan, adat istiadat, moral, dan lain sebagainya merupakan identitas dari bangsa Indonesia, generasi muda dapat tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, berbudaya, dan cinta bangsa.

“Nilai-nilai itu tidak boleh hilang. Harus dipertahankan,” pungkasnya. (ADV)