
Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, merupakan seorang dokter yang memilih jalan untuk terjun ke politik. Menjadi politisi partai Golkar dan terpilih menjadi legislator di parlemen 2024-2029. Dengan keberadaan dirinya di lembaga legislatif, dokter Adi, sapaannya, dapat berkontribusi memperjuangkan perbaikan pada sektor kesehatan di Kaltim.
Menurutnya, politik bukanlah sekadar arena pertarungan dan intrik, melainkan wadah yang tepat untuk berkontribusi bagi kemajuan daerah. Sehingga dalam sebuah kesempatan, Andi Adi Satya mengajak generasi muda untuk mengubah pandangan mereka tentang politik bahkan berani terjun ke dunia politik.
“Saya ingin mengajak anak muda untuk melihat politik sebagai peluang untuk membuat perubahan positif,” ujar Adi.
“Dengan terlibat dalam politik, anak muda bisa belajar banyak hal, seperti kepemimpinan, negosiasi, dan kerja sama.”
Dokter Adi menyadari bahwa sering kali politik dipandang negatif oleh anak muda. Padahal, dengan terlibat aktif dalam politik, generasi muda dapat menyuarakan aspirasi mereka dan ikut menentukan arah pembangunan daerah. Dengan begitu, keberadaan anak muda akan membawa perubahan yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.
“Anak muda memiliki ide-ide segar dan semangat yang tinggi. Mereka bisa menjadi penggerak perubahan yang kita butuhkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Adi menjelaskan bahwa politik bukan hanya tentang jabatan atau kekuasaan, tetapi juga tentang memperjuangkan aspirasi masyarakat. “Banyak masyarakat berasumsi kami bisa mengeluarkan kebijakan secara instan, kami sebagai legislator tentu fungsinya beda. Kami akan sampaikan aspirasi-aspirasi masyarakat, tetap eksekutor utama dalam hal ini pemerintah daerah,” tambahnya.
Adi berharap semakin banyak anak muda yang tertarik untuk terjun ke dunia politik. Dengan adanya regenerasi kepemimpinan, Adi bisa memastikan bahwa pembangunan daerah terus berjalan dengan baik. Anak muda tak boleh takut politik.
“Silakan ikut berpolitik jangan melihat politik sebagai penuh intrik atau perkelahian tapi jadi kesempatan berkolaborasi dan berperan bagi Kaltim. Mudah-mudahan kelak akan lahir pemimpin Kaltim, DPRD, DPR RI, menggantikan kami yang ke depan tidak relevan lagi,” pungkasnya. (ADV)