
Samarinda – Tingginya angka Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi sorotan anggota DPRD Dapil Samarinda, Andi Satya Adi Saputra. Ia menilai bahwa keberadaan dana SiLPA yang besar menunjukkan adanya ketidakefisienan dalam pengelolaan anggaran yang dapat berdampak pada terlambatnya realisasi berbagai program pembangunan.
Menurut Andi, sejumlah proyek pembangunan yang seharusnya sudah dilaksanakan masih terbengkalai lantaran dana anggaran yang tidak terserap dengan maksimal. “Banyak program yang belum terlaksana karena dana yang seharusnya digunakan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal,” ujarnya, Minggu (17/11/24).
Andi pun menekankan agar Pemprov Kaltim dapat memanfaatkan dana SiLPA untuk meningkatkan daya serap anggaran dan mempercepat pembangunan di daerah.
“Kami berharap Pemprov Kaltim lebih maksimal dalam menggunakan anggaran SiLPA untuk mendanai program-program yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Andi juga mengkritik kurangnya efisiensi dalam pengelolaan dana SiLPA. Meski anggaran tersebut besar, keluhan masyarakat terkait infrastruktur dan pelayanan publik masih tetap tinggi.
“Anggaran SiLPA yang besar harusnya bisa menyelesaikan masalah-masalah mendasar seperti infrastruktur yang rusak atau pelayanan publik yang belum optimal,” ungkapnya.
Ia pun berharap pemerintah daerah ke depan dapat lebih bijak dan efisien dalam mengelola anggaran agar dana yang ada tidak hanya tercatat, tetapi juga benar-benar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kaltim. (ADV)