
Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, memberikan perhatian serius terhadap rencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang akan meluncurkan program skrining kesehatan gratis bagi masyarakat yang berulang tahun mulai 2025. Meskipun ia mendukung program ini sebagai langkah positif dalam meningkatkan kesadaran kesehatan, Darlis menekankan perlunya kesiapan fasilitas kesehatan dan tenaga medis untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program tersebut.
Darlis menilai bahwa meskipun skrining kesehatan sangat penting untuk deteksi dini berbagai penyakit, kesiapan infrastruktur kesehatan di Kalimantan Timur harus menjadi prioritas. Menurutnya, sejumlah rumah sakit di daerah ini masih mengalami kesulitan dalam menangani kondisi darurat, yang menunjukkan perlunya perbaikan fasilitas sebelum pelaksanaan program ini.
“Kami mendukung program skrining ini, tapi kita harus realistis. Banyak rumah sakit yang sudah kewalahan menangani kasus darurat. Bagaimana program ini bisa berhasil jika fasilitas kesehatan kita belum siap?” tegas Darlis.
Darlis mengungkapkan bahwa langkah pertama yang perlu diambil adalah memperkuat kapasitas layanan darurat dan memastikan bahwa fasilitas kesehatan yang ada siap untuk menangani berbagai kondisi medis. Darlis menyatakan bahwa tanpa adanya peningkatan yang memadai pada infrastruktur dan tenaga medis, program skrining berisiko menambah beban pelayanan yang sudah ada.
“Fokus pertama harus pada peningkatan kualitas pelayanan darurat. Tanpa sistem yang solid, program ini bisa memperburuk kondisi yang ada, bukan malah membantu,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Darlis meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi mendalam terkait kesiapan fasilitas kesehatan di seluruh Kalimantan Timur sebelum meluncurkan program ini. Ia berharap agar program tersebut dapat dilaksanakan dengan sukses tanpa menambah masalah baru pada sistem kesehatan yang sudah ada.
“Pemerintah harus memastikan bahwa kita benar-benar siap sebelum melaksanakan program ini. Jangan sampai niat baik justru berisiko memperburuk kondisi layanan kesehatan yang sudah terbatas,” tutup Darlis. (ADV)