Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono,mengungkapkan keprihatinan atas masih adanya empat desa yang tertinggal di Kaltim yaitu di Kutai Barat dan Mahakam Ulu. Melihat hal tersebut, ia mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov ) Kaltim agar lebih fokus pada pembangunan infrastruktur dan pendidikan di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Di Kaltim, masih terdapat desa-desa di Mahulu dan Kubar yang masuk kategori tertinggal. Ini menunjukkan upaya pembangunan di Kaltim belum merata dan masih jauh dari harapan,” kata Sapto.
Ia menekankan pentingnya pemprov memiliki database yang valid dan terkini tentang kondisi desa-desa di Kaltim. Dengan data yang akurat, program-program pembangunan dapat dirancang dengan lebih efektif dan tepat sasaran.
Sapto juga mengingatkan bahwa besarnya anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim tidak boleh membuat pemerintah terlena. Sebab, masyarakat Kaltim berhak mendapatkan manfaat yang maksimal dari setiap alokasi anggaran.
Ia berharap agar upaya pemprov untuk mengevaluasi dan memperbaiki kondisi di daerah tertinggal dapat segera diwujudkan. Pihaknya meyakini, dengan langkah yang tepat dan komitmen yang kuat, permasalahan yang ada dapat teratasi dan perkembangan pun akan lebih merata untuk seluruh wilayah Kaltim.
“Kita benar-benar berharap pemerintah dapat turun ke lapangan, melihat secara langsung kondisi di lapangan, dan memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya. (ADV)